Kamis, 31 Maret 2022

SOAL PTS QURAN HADITS KELAS 6 SEMESTER GENAP

SOAL PTS QURAN HADITS KELAS 5 SEMESTER GENAP

SOAL PTS QURAN HADITS KELAS 4 SEMESTER GENAP

SOAL PTS QURAN HADITS KELAS 3 SEMESTER GENAP

SOAL PTS QURAN HADITS KELAS 2 SEMESTER GENAP

SOAL PTS QURAN HADITS KELAS 1 SEMESTER GENAP

SOAL PAT / PAS QURAN HADITS KELAS 6 SEMESTER GENAP

SOAL PAT / PAS QURAN HADITS KELAS 5 SEMESTER GENAP

SOAL PAT / PAS QURAN HADITS KELAS 4 SEMESTER GENAP

SOAL PAT / PAS QURAN HADITS KELAS 3 SEMESTER GENAP

SOAL PAT / PAS QURAN HADITS KELAS 2 SEMESTER GENAP

SOAL PAT / PAS QURAN HADITS KELAS 1 SEMESTER GENAP

Jumat, 25 Maret 2022

SOAL PTS SKI KELAS 6 SEMESTER GASAL

andiayis.blogspot.com

SOAL PTS SKI KELAS 5 SEMESTER GASAL

andiayis.blogspot.com

SOAL PTS SKI KELAS 4 SEMESTER GASAL

andiayis.blogspot.com

SOAL PTS SKI KELAS 3 SEMESTER GASAL

andiayis.blogspot.com

SOAL PAS SKI KELAS 6 SEMESTER GASAL

andiayis.blogspot.com

SOAL PAS SKI KELAS 5 SEMESTER GASAL

andiayis.blogspot.com

SOAL PAS SKI KELAS 4 SEMESTER GASAL

andiayis.blogspot.com

SOAL PAS SKI KELAS 3 SEMESTER GASAL

andiayis.blogspot.com

Rabu, 23 Maret 2022

SOAL PTS QURAN HADITS KELAS 6 SEMESTER GASAL

andiayis.blogspot.com

SOAL PTS QURAN HADITS KELAS 5 SEMESTER GASAL

andiayis.blogspot.com

SOAL PTS QURAN HADITS KELAS 4 SEMESTER GASAL

andiayis.blogspot.com

SOAL PTS QURAN HADITS KELAS 3 SEMESTER GASAL

andiayis.blogspot.com

SOAL PTS QURAN HADITS KELAS 2 SEMESTER GASAL

andiayis.blogspot.com

SOAL PTS QURAN HADITS KELAS 1 SEMESTER GASAL

andiayis.blogspot.com

SOAL PAS QURAN HADITS KELAS 6 SEMESTER GASAL

andiayis.blogspot.com

SOAL PAS QURAN HADITS KEAS 5 SEMESTER GASAL

andiayis.blogspot.com

SOAL PAS QURAN HADITS KELAS 4 SEMESTER GASAL

andiayis.blogspot.com

SOAL PAS QURAN HADITS KELAS 3 SEMESTER GASAL

andiayis.blogspot.com

SOAL PAS QURAN HADITS KELAS 2 SEMESTER GASAL

Kamis, 17 Maret 2022

MAKALAH Model Pembelajaran Inkuiri dan PAIKEM

andiayis.blogspot.com


M

Model Pembelajaran   Inkuiri dan PAIKEM


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.       Latar Belakang

Pada saat proses belajar mengajar maka akan terjadi hubungan timbal balik antara guru dan siswa yang beraneka ragam, dan itu akan mengakibatkan terbatasnya waktu guru untuk mengontrol bagaimana pengaruh tingkah lakunya terhadap motivasi belajar siswa. Selama pelajaran berlangsung guru sulit menentukan tingkah laku mana yang berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa, misalnya gaya mengajar mana yang memberi kesan positif pada diri siswa selama ini, strategi mana yang dapat membantu kejelasan konsep selama ini, media dan metode mana yang tepat untuk dipakai dalam menyajikan suatu bahan sehingga dapat membantu mengaktifkan siswa dalam belajar.

Profesionalisme seorang guru bukanlah hanya mengembangkan ilmu pengetahuan, tetapi lebih kepada kemampuanya melaksanakan pembelajaran yang menarik untuk siswa sehingga siswa lebih aktif mengikuti pembelajaran. Daya tarik suatu pelajaran terletak pada dua hal yaitu oleh mata pelajaran itu sendiri dan cara guru mengajar.

Cara guru mengajar menjadi salah satu penentu keberhasilan proses belajar mengajar. Salah satu caranya adalah denganpenerapan model pembelajaran. Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran. Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan.

Dalam makalah ini penulis akan mencoba membahas Model pembelajaran Inquiri dan model pembelajaran PAIKEM.

B.       Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian model pembelajaran Inkuiri dan PAIKEM ?

2.      Apa sajakah prinsip-prinsip dalam model pembelajaran inkuiri  dan PAIKEM ?

3.      Apa perbedaan model pembelajaran inkuiri  dan PAIKEM

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.      Pengertian model pembelajaran Inkuiri dan PAIKEM

1.      Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri

Kata inkuiri berasal dari bahasa inggris “Inquiry” berarti pertanyaan,  pemeriksaan atau penyelidikan.

Model pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

Menurut piaget bahwa model pembelajaran inquiry adalah model pembelajaran yang mempersiapkan siswa pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri, serta menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan siswa lain.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran  inquiry adalah model pembelajaran yang mempersiapkan siswa pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri sehingga dapat berpikir secara kritis untuk mencari dan menemukan jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.  

 

2.      Pengertian Model Pembelajaran PAIKEM

PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.

Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan cara diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri. Artinya mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-masing orang. Contohnya saja sebagian orang ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu dengan menggunakan visual atau mengandalkan kemampuan penglihatan, auditory atau kemampuan mendengar, dan kinestetik. Dan hal tersebut harus disesuaikan pula dengan upaya penyeimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan yang akan mengakibatkan proses renovasi mental, diantaranya membangun rasa percaya diri siswa.

Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi. (“time on task”).

a.      Pembelajaran Aktif

Pembelajaran aktif merupakan pendekatan pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensinya.

Dalam pembelajaran aktif, guru lebih banyak memposisikan dirinya sebagai fasilitator, yang bertugas memberikan kemudahan belajar (to facilitate of learning) kepada siswa. Dalam kegiatan ini siswa terlibat secara aktif  dan berperan dalam proses pembelajaran, sedangkan guru lebih banyak memberikan arahan dan bimbingan, serta mengatur sirkulasi dan jalannya proses pembelajaran.[1] 

b.      Pembelajaran Inovatif

Maksud inovatif disini adalah dalam kegiatan pembelajaran itu terjadi hal-hal yang baru, bukan saja oleh guru sebagai fasilitator belajar, tetapi juga oleh siswa yang sedang belajar. Dalam strategi pembelajaran yang inovatif ini, guru tidak saja tergantung dari materi pembelajaran yang ada pada buku, tetapi dapat mengimplementasikan hal-hal baru yang menurut guru sangat cocok dan relevan dengan masalah yang sedang dipelajari siswa.

Pembelajaran yang inovatif bagi guru dapat digunakan untuk menerapkan temuan-temuan terbaru dalam pembelajaran, terlebih lagi jika temuan itu merupakan temuan guru yang pernah ditemukan dalam penelitian tindakan kelas atau sejumlah pengalaman yang telah ditemukan selama menjadi guru. Melalui pembelajaran yang inovatif ini, siswa tidak akan buta tentang teknologi dan mereka bisa mengikuti perkembangan teknologi yang ada sekarang ini. Dengan demikian pembelajaran diwarnai oleh hal-hal baru sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.[2] 

c.      Pembelajaran Kreatif

Pembelajaran kreatif merupakan proses pembelajaran yang mengharuskan guru untuk dapat memotivasi dan memunculkan kreativitas siswa selama pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan beberapa metode dan strategi yang bervariasi, misalnya kerja kelompok, bermain peran, dan pemecahan masalah.

Berpikir kreatif selalu dimulai  dengan berpikir  kritis, yakni menemukan dan melahirkan sesuatu yang sebelumnya tidak ada atau memperbaiki sesuatu.Berpikir kritis harus dikembangkan dalam proses pembelajaran agar siswa terbiasa mengembangkan kreativitasnya. Pada umumnya, berpikir kreatif memiliki empat tahapan sebagai berikut,  yaitu:

1)      Tahapan pertama; persiapan, yaitu proses pengumpulan informasi untuk diuji.

2)      Tahap kedua; inkubasi, yaitu suatu rentang waktu untuk merenungkan  hipotesis informasi tersebut sampai diperoleh keyakinan bahwa hipotesis tersebut rasional.

3)      Tahap ketiga; iluminasi, yaitu suatu kondisi untuk menemukan keyakinan bahwa hipotesis tersebut benar, tepat dan rasional.

4)      Tahap keempat; verifikasi, yaitu pengujian kembali hipotesis untuk dijadikan sebuah rekomendasi, konsep, atau teori.

Siswa dikatakan kreatif apabila mampu melakukan sesuatu yang menghasilkan sebuah kegiatan baru yang diperoleh dari hasil berpikir kreatif dengan mewujudkannya dalam bentuk sebuah hasil karya baru.[3] 

 

d.      Pembelajaran Efektif

Pembelajaran dapat dikatakan efektif jika mampu memberikan pengalaman baru kepada siswa membentuk kompetensi siswa, serta mengantarkan mereka ke tujuan yang ingin dicapai secara optimal. Hal ini dapat dicapai dengan melibatkan serta mendidik mereka dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran. Seluruh siswa harus dilibatkan secara penuh agar bergairah dalam pembelajaran, sehingga suasana pembelajaran betul-betul kondusif dan terarah pada tujuan dan pembentukan kompetensi siswa.

Proses pelaksanaan pembelajaran efektif dilakukan melalui prosedur sebagai berikut:

1)      melakukan appersepsi

2)      Melakukan eksplorasi, yaitu memperkenalkan materi pokok dan kompetensi dasar yang akan dicapai, serta menggunakan variasi metode

3)      Melakukan konsolidasi pembelajaran, yaitu mengaktifkan siswa dalam pembentukan kompetensi siswa dan mengaitkannya dengan kehidupan siswa.

4)      Melakukan penilaian, yaitu mengumpulkan fakta-fakta  dan data/dokumen belajar siswa yang valid untuk melakukan perbaikan program pembelajaran.

Untuk melakukan pembelajaran yang efektif , guru harus memerhatikan beberapa hal, sebagai berikut:

1)      pengelolaan tempat belajar

2)      pengelolaan siswa

3)      pengelolaan kegiatan pembelajaran

4)      pengelolaan konten/materi pelajaran

5)      pengelolaan media dan sumber belajar.[4] 

 

e.      Pembelajaran Menyenangkan

Pembelajaran menyenangkan (joyfull instruction) merupakan suatu proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat suatu kohesi yang kuat antara guru dan siswa, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan ( not under pressure).[5] Dengan kata lain, pembelajaran menyenangkan adalah adanya pola hubungan yang baik antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran. Guru memposisikan diri sebagai mitra belajar siswa, bahkan dalam hal tertentu tidak menutup kemungkinan guru belajar dari siswanya. Dalam hal ini perlu diciptakan suasana yang demokratis dan tidak ada beban, baik guru maupun siswa dalam melakukan proses pembelajaran.

Untuk mewujudkan proses pembelajaran yang menyenangkan, guru harus mampu merancang pembelajaran dengan baik, memilih materi yang tepat, serta memilih dan mengembangkan strategi yang dapat melibatkan siswa secara optimal.Ada empat aspek yang memengaruhi model PAIKEM, yaitu pengalaman, komunikasi, interaksi, dan refleksi. Apabila dalam suatu pembelajaran terdapat empat aspek tesebut, maka pembelajaran PAIKEM terpenuhi. 

 

B.       Prinsip-Prinsip Dalam Model Pembelajaran Inkuiri  Dan PAIKEM

1.      Prinsip-Prinsip dalam Model Pembelajaran Inkuiri

Adapun prinsip strategi pembelajaran inkuiri yaitu:

a.       Berorientasi pada Pengembangan Intelektual

Telah disebutkan sebelumnya bahwa tujuan utama pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir, karena inkuiri didasari oleh teori kognitif yang menekankan arti penting proses internal seseorang. Dengan demikian, pembelajaran inkuiri selain berorientasi padahasil belajar, juga berorientasi pada proses belajar.

Karena itu, criteria keberhasilan dalam pembelajaran inkuiri bukan ditentukan oleh penguasaan siswa terhadap suatu materi pelajaran, tetapi sejauh mana siswa beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu. Pada inkuiri ini yang dinilai adalah proses menemukan sendiri hal baru dan proses adaptasi yang berkesinambungan secara tepat dan serasi antara hal baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki siswa.

b.      Prinsip Interaksi

Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi, artinya menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri. Guru perlu mengarahkan (directing) agar siswa bisa mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui interaksi mereka.[6]

c.       Prinsip Bertanya

Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan strategi pembelajaran inkuiri adalah guru sebagai penanya. Dengan demikian, kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir.

d.      Prinsip Belajar untuk Berpikir

Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah proses berpikir, yaitu proses mengembangkan potensi seluruh otak, baik otak kiri maupun otak kanan. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal. Belajar yang hanya cenderung menggunakan otak kiri dengan memaksa anak untuk berpikir logis dan rasional, akan membuat anak dalam posisi “kering dan hampa”. Oleh karena itu, belajar berpikir logis dan rasional perlu didukung oleh pergerakan otak kanan.

e.       Prinsip Keterbukaan

Belajar merupakan suatu proses mencoba berbagai kemungkinan. Segala sesuatu mungkin saja terjadi. Oleh sebab itu, anak perlu diberikan kebebasan untuk mencoba sesuai dengan perkembangan kemampuan logika dan nalarnya. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. 

 

2.      Prinsip-Prinsip pembelajaran PAIKEM

Pelaksanaan pembelajaran yang mengutamakan aspek keaktifan, kreatifitas dan inovatif, sehingga membuat pembelajaran menjadi efektif dan menyenangkan, menuntut guru untuk menguasai berbagai metode mengajar serta keterampilan dasar mengajar. Penguasaan berbagai metode mengajar tersebut akan memberi keleluasaan untuk memilih metode yang sesuai dengan metode yang sesuai dengan tujuan, materi, peserta didik dan aspek-aspek lainnya, sehingga prinsip-prinsip PAIKEM dapat diterapkan secara optimal.

Prinsip-prinsip pembelajaran PAIKEM antara lain:

a.       Mengalami : Peserta didik terlibat secara aktif baik fisik, mental maupun emosional. Melalui pengalaman langsung pembelajaran akan lebih memberi makna kepada sisa dari pada hanya mendengarkan;

b.      Komunikasi : Kegiatan pembelajaran memungkinkan terjadinya komunikasi antara guru dan peserta didik;

c.        Interaksi : Kegiatan pembelajarannya memungkinkan terjadinya interaksi multi arah.

d.      Refleksi : Kegiatan pembelajarannya memungkinkan peserta didik memikirkan kembali apa yang telah dilakukan. Proses refleksi sangat perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian proses pembelajaran.[7]

 

C.      Perbedaan model pembelajaran inkuiri  dan PAIKEM

Perbedaan 1

Strategi Inkuiri : Pada model ini materi ditemukan sendiri oleh siswa. Guru atau pengajar tidak membawa atau memiliki materi apapun sebagai pengacunya. Guru sudah menyediakan beberapa topik masalah untuk diselesaikan, dan guru menuntun siswa dalam penyelesaian masalah tersebut. Materi timbul saat studi lapangan.

Strategi: Guru sudah menyediakan materi untuk dibahas dengan bebagai kegiatan untuk menarik semangat siswa

Perbedaan 2

Strategi Inkuiri : Mementingkan mencari jawaban atas permasalahan sampai tingkat yakin. Dalam mencari jawaban, siswa menganalisisnya dengan fakta-fakta yang ada.

Strategi: Mementingkan cara mengajar yang aktif, inovatif, Kreatif, Efektif dan Komunikatif terhadap suatu materi/permasalahan.

Perbedaan 3

Strategi Inkuiri : Pemecahan masalah sampai ke kualiats Objek. Tetapi belum tentu menyelesaikan masalah. Strategi Inkuiri lebih memakan waktu yang lama.

Strategi : Masalah harus terselesaikan sesuai dengan objek.[8]

BAB III

PENUTUP

 

A.           Kesimpulan

1.    Pengertian Model Inkuiri dan PAIKEM

Model pembelajaran  inquiry adalah model pembelajaran yang mempersiapkan siswa pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri sehingga dapat berpikir secara kritis untuk mencari dan menemukan jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan

PAIKEM adalahi Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.

2.    Prinsip-Prinsip Dalam Model Pembelajaran Inkuiri  Dan PAIKEM

a.    Prinsip-Prinsip dalam Model Pembelajaran Inkuiri

Prinsip-prinsip pembelajaran Inkuiri antara lain : Berorientasi pada Pengembangan Intelektual, Prinsip Interaksi, Prinsip Bertanya, Prinsip Belajar untuk Berpikir, Prinsip Keterbukaan.

b.    Prinsip-Prinsip dalam Model Pembelajaran PAIKEM

Prinsip-prinsip pembelajaran PAIKEM antara lain: Mengalami, Komunikasi,  Interaksi, Refleksi.

3.       Perbedaan model pembelajaran inkuiri  dan PAIKEM

Perbedaan 1

-          Strategi Inkuiri : Pada model ini materi ditemukan sendiri oleh siswa

-          Strategi: Guru sudah menyediakan materi untuk dibahas dengan bebagai kegiatan untuk menarik semangat siswa

Perbedaan 2

-          Strategi Inkuiri : Pemecahan masalah sampai ke kualiats Objek. Tetapi belum tentu menyelesaikan masalah. Strategi Inkuiri lebih memakan waktu yang lama.

-          Strategi : Masalah harus terselesaikan sesuai dengan objek

 

B.            PENUTUP

Demikianlah pembahasan makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan pemakalah sendiri. Kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan dalam pembuatan nakalah selanjutnya agar menjadi lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

 

Mulyasa, Manajemen berbasis Sekolah, Konsep Strategi dan Implementasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.

Rusman, Model-Model Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010

Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 140

Uno, Hamzah, Belajar Dengan Pendekatan PAIKEM, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012

http://ingaedukasia.blogspot.com/2013/04/paikem.html).

http://remajasampit.blogspot.com 

 



[1] Rusman, Model-Model Pembelajaran. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 322-324

 

[2] Hamzah Uno, Belajar Dengan Pendekatan PAIKEM, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012), hlm. 11

[3] Mulyasa, Manajemen berbasis Sekolah, Konsep Strategi dan Implementasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 192 .

 

[4] Rusman, Op. Cit., hlm. 325-326

[5] Mulyasa, Op. Cit., hlm. 194

[6] Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 140

[8] http://remajasampit.blogspot.com